![]() |
Berada di Puncak Gunung Bawakaraeng. Foto : Wicu Wacuwicu |
![]() |
Puncak Bawakaraeng. foto: Edelweis Sastra Unhas. |
Bawakaraeng
bagi masyarakat sekitar memiliki arti sendiri. Bawa artinya Mulut, Karaeng
artinya Tuhan. Jadi Gunung Bawakaraeng diartikan sebagai Gunung Mulut Tuhan. Penganut
sinkretisme di wilayah sekitar gunung ini
meyakini Gunung Bawakaraeng sebagai tempat pertemuan para wali.
View Gunung Bawakaraeng. Foto dok : Forum NGI |
Para
penganut keyakinan ini juga menjalankan ibadah haji di puncak Gunung
Bawakaraeng setiap musim haji atau bulan Zulhijjah, bersamaan dengan pelaksanaan
ibadah haji di Tanah Suci. Tepat tanggal 10 Zulhijjah, mereka melakukan salat Idul Adha di puncak Gunung Bawakaraeng atau
di puncak Gunung Lompobattang.
Namun
terlepas dari mitos Bawakaraeng, gunung ini menyungguhkan pemandangan menarik
bagi orang-orang yang senang melakukan pendakian.
Menurut Muhammad Hamdun, salah seorang pendaki asal Semarang yang pernah ke Bawakaraeng, Bawakaraeng
terdiri dari bukit-bukit yang berjejer megah. Bukit tertinggi memiliki tinggi
sekira 2830 meter di atas permukaan laut.
Untuk mendakinya sampai ke puncak, kita harus menyusuri dua bukit dan 10 pos jalur pendakian. Pepohonan lebat beragam jenis, kabut tipis, sungai kecil, dan pelbagai keindahan alam lainnya akan menghiasi setiap jalur pendakian dari pos ke pos hingga ke puncak. Menarik bukan!
Untuk mendakinya sampai ke puncak, kita harus menyusuri dua bukit dan 10 pos jalur pendakian. Pepohonan lebat beragam jenis, kabut tipis, sungai kecil, dan pelbagai keindahan alam lainnya akan menghiasi setiap jalur pendakian dari pos ke pos hingga ke puncak. Menarik bukan!